Hati dan aku berteriak
kumpulkan aku kembali
inginku ku mendengarkan beribu suara memutari bumi menghiasi langit
dalam nafas warna warni
sebuah kehidupan
wajah wajah yang ceria
kini senyum itu tak kulihat
suara tak kudengar
lentik jemari indah hiasi aksara
semakin hilang dipudar usang
tinta diatas lembar kulit
sudah di cair semakin nipis
hanya urat urat akar
masih kekal tak mampu terhakis
seruling -serulling usang
membawa nada sumbang
alam coretan
bertanya dalam biduk ragu
sangka sllu menghantui dalam seru
aku yang selalu terpelanting
menjauh dan makin menjauh
walau sedar semua takkan kembali
aku rindu pada celoteh coretan
walaupun cercahan cahaya
dalam bayangan